Cara Mengatasi Linux Tidak Bisa Booting (Gagal Booting)
Kumaha Tech - Pernahkah Anda mengalami masalah booting di Linux yang membuat sistem Anda tidak bisa diakses sama sekali?
Selain itu, masalah pada file konfigurasi fstab juga sering menjadi penyebab linux gagal booting. File ini mendefinisikan bagaimana partisi disk, sistem file, dan file share bertahan setelah reboot. Kesalahan sintaks, UUID yang tidak tepat, atau entri untuk perangkat yang tidak tersedia bisa membuat VM masuk ke emergency mode.
Meskipun banyak pengguna mempertimbangkan untuk menginstal ulang OS setelah mengalami masalah /boot Linux, sebenarnya masih ada solusi alternatif yang bisa kita coba. Dalam artikel ini, Kumaha Tech akan membahas berbagai cara mengatasi masalah dalam linux booting process, mulai dari mengakses serial console hingga memperbaiki file fstab yang bermasalah.
Penyebab Umum Linux Gagal Booting
Sebelum mencoba memperbaiki masalah booting di Linux, penting bagi kita untuk memahami penyebab utama yang sering mengganggu proses startup sistem. Dengan mengetahui akar permasalahan, kita bisa menerapkan solusi yang tepat dan efektif.
Konflik Kernel Setelah Pembaruan
Pembaruan sistem sering menjadi awal dari masalah booting. Ketika melakukan update, kadang terjadi konflik antara kernel baru dengan komponen sistem yang ada. Masalah ini biasanya muncul karena driver yang tidak kompatibel atau perubahan pada kernel itu sendiri. Saat kernel tidak dapat memuat modul initramfs dengan benar, sistem gagal melakukan booting dan menampilkan pesan error. Pada distribusi seperti RHEL, versi kernel tertentu yang lebih tinggi dari 4.18.0-425.3.1 telah dilaporkan menyebabkan server produksi gagal dimulai setelah reboot. Gejala umumnya adalah kernel tidak mengizinkan pengguna terhubung ke VM, bahkan ketika menggunakan konsol serial.
Masalah Pada Grub Bootloader
GRUB (GRand Unified Bootloader) adalah komponen krusial yang bertugas memuat sistem operasi saat komputer menyala. Masalah pada bootloader dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti GRUB yang tertimpa oleh bootloader Windows saat menggunakan dual-boot. Selain itu, entri yang terkait dengan file initramfs yang sesuai dengan kernel mungkin tidak ada dalam file grub.cfg.
Baca Juga : Cara Mengatasi Masalah Aplikasi Crash di Linux
Tanda-tanda GRUB yang bermasalah antara lain muncul tulisan "grub rescue >" atau layar hitam dengan strip putih saat booting. GRUB Rescue biasanya terjadi karena file GRUB rusak, hilang, atau kesalahan letak GRUB Set boot yang harusnya di partisi A malah terpasang di partisi B.
File Sistem Rusak atau Tidak Lengkap
File sistem yang rusak atau tidak lengkap merupakan penyebab umum lainnya dari kegagalan booting. Kerusakan ini bisa memunculkan pesan error "No filesystem could mount root" atau "Kernel panic - not syncing: VFS: Unable to mount root fs on unknown-block(0,0)". Permasalahan ini bisa terjadi karena partisi /boot terhapus total, ada file penting yang hilang dalam folder /boot/grub2/, atau file initramfs yang hanya dibuat sebagian atau rusak. Sistem operasi memerlukan akses ke semua file sistem kritisnya untuk berfungsi dengan baik.
Konflik Antar Paket Perangkat Lunak
Pada beberapa kasus, linux gagal booting karena adanya konflik antar paket perangkat lunak yang terinstal. Hal ini dapat terjadi ketika dua atau lebih paket mencoba mengakses atau memodifikasi file yang sama, atau memiliki dependensi yang tidak kompatibel. Masalah ini juga mencakup kernel yang tidak support dengan hardware yang digunakan, sehingga menyebabkan kegagalan saat linux booting process. Perubahan konfigurasi sistem yang tidak tepat setelah instalasi paket baru juga dapat memicu konflik yang menyebabkan sistem tidak dapat melakukan boot dengan normal.
Langkah-langkah Mengatasi Masalah Booting
Ketika menghadapi sistem yang tidak mau booting, ada beberapa langkah dasar yang bisa kita coba sebelum mengambil tindakan yang lebih kompleks. Pendekatan sistematis ini dapat membantu mendiagnosis dan memperbaiki masalah booting di Linux tanpa harus menginstal ulang sistem operasi.
Coba Booting dengan Kernel Versi Lama
Ketika sistem mengalami masalah setelah pembaruan kernel, kembali ke versi kernel sebelumnya bisa menjadi solusi efektif. Caranya:
- Restart komputer dan tahan tombol Shift saat muncul splash screen BIOS untuk masuk ke menu GRUB
- Pilih "Advanced options for Ubuntu" (atau opsi serupa di distribusi lain)
- Pilih kernel lama yang tersedia (biasanya ditandai dengan nomor versi yang lebih rendah)
sudo cp /etc/default/grub /etc/default/grub.bak
sudo nano /etc/default/grub - Setelah berhasil masuk desktop, ubah konfigurasi default GRUB dengan:
- Perbarui GRUB dengan perintah sudo update-grub
Gunakan Live USB untuk Akses Sistem
- Akses sistem file tanpa harus me-mount partisi secara permanen
- Periksa dan perbaiki masalah pada sistem yang tidak dapat diakses
- Rescue data penting dari hard disk yang bermasalah
Periksa Partisi dan Mount Point
- Dari Live USB, jalankan perintah sudo fdisk -l untuk melihat daftar partisi
- Gunakan sudo parted -l untuk informasi lebih detail tentang partisi, ukuran, dan tipe file sistem
- Periksa file /etc/fstab untuk kesalahan konfigurasi dengan sudo nano /etc/fstab
- Pastikan UUID di fstab sesuai dengan partisi yang ada
Perbaiki Grub dengan terminal Live USB
- Boot dengan Live USB dan buka terminal
- Identifikasi partisi Linux dengan perintah sudo fdisk -l
- Mount partisi root dengan sudo mount /dev/sdaX /mnt (ganti X dengan nomor partisi)
- Untuk sistem UEFI, mount juga partisi EFI: sudo mount /dev/sdaY /mnt/boot/efi
- Bind direktori yang diperlukan:
sudo mount -B /dev /mnt/dev
sudo mount -B /proc /mnt/proc
sudo mount -B /sys /mnt/sys
sudo mount -B /run /mnt/run - Akses sistem dengan sudo chroot /mnt
- Instal ulang GRUB dengan sudo grub-install /dev/sda
- Perbarui GRUB dengan sudo update-grub
Gunakan fsck untuk memperbaiki file sistem
- Pastikan partisi tidak sedang di-mount
- Jalankan sudo fsck -f /dev/sdaX (ganti X dengan nomor partisi)
- Tambahkan parameter -y untuk memperbaiki kesalahan secara otomatis: sudo fsck -y /dev/sdaX
Instal dan jalankan Boot-Repair
- Dari Live USB, jalankan terminal dan ketik:
sudo add-apt-repository ppa:yannubuntu/boot-repair
sudo apt-get update
sudo apt-get install -y boot-repair - Jalankan Boot-Repair dan pilih "Recommended repair" untuk perbaikan otomatis
Regenerasi initramfs jika diperlukan
- Boot ke sistem menggunakan kernel yang berfungsi atau Live USB
- Jalankan sudo update-initramfs -c -k $(uname -r) untuk memperbarui initramfs
- Jika file preset kosong atau rusak, perbaiki dengan menyalin dari template yang ada
Tips Mencegah Masalah Booting
Selalu backup sebelum pembaruan
- TimeShift: Aplikasi ini berfokus untuk mencadangkan berkas dan pengaturan sistem saja, tidak termasuk data pribadi. TimeShift memiliki fitur penjadwalan otomatis yang bisa diatur untuk mencadangkan sistem setiap bulan, minggu, hari, per jam, bahkan setiap kali melakukan boot.
- Deja Dup: Tersedia secara bawaan pada Ubuntu dan mudah digunakan.
- rsync/tar: Untuk pendekatan backup yang lebih fleksibel melalui command line.
Post a Comment