Cara Mengatasi Partisi Hardisk Tidak Terbaca di Linux
Kumaha Tech - Ketika menggunakan dual boot Linux dengan Windows, masalah ini sering muncul karena kedua sistem operasi menggunakan jenis partisi yang berbeda. Namun, jangan khawatir! Dalam artikel ini, kami akan membahas cara mengatasi partisi hardisk tidak terbaca dengan metode yang aman.
Perlu diingat bahwa proses perbaikan partisi hardisk tidak terbaca yang akan kami jelaskan tidak menghapus data di hardisk Anda, tetapi hanya menghapus sisa-sisa GPT signatures. Kami juga akan membahas penyebab partisi hardisk tidak terbaca secara detail dan memberikan panduan langkah demi langkah untuk memperbaiki masalah ini pada berbagai distro Linux, termasuk Ubuntu, Linux Mint, Debian, dan Fedora.
Identifikasi Penyebab Partisi Tidak Terbaca
Masalah partisi hardisk tidak terbaca di Linux memiliki beberapa penyebab utama. Memahami akar permasalahan akan membantu kita mengatasi masalah ini dengan lebih efektif.
Penyebab partisi tidak terbaca adalah fitur Fast Startup pada Windows 8 dan 10. Microsoft menambahkan fitur ini untuk mempercepat waktu startup, namun sayangnya menciptakan masalah pada sistem dual boot. Saat shutdown, Windows menyimpan beberapa informasi seperti caching registry dan metadata partisi. Akibatnya, ketika Linux mencoba mengakses partisi tersebut, terjadi konflik karena partisi masih "dikunci" oleh Windows.
Baca Juga : Cara Mengatasi Masalah Hard Drive Pada Linux
Selain itu, perbedaan sistem file antara Windows dan Linux juga menjadi penyebab utama. Linux menggunakan partisi ext4 dan SWAP, sementara Windows menggunakan NTFS. Partisi dengan sistem berkas yang tidak didukung Windows, seperti Linux EXT2/3/4, tidak akan terbaca oleh Windows. Begitu pula sebaliknya, meskipun Linux umumnya lebih fleksibel dalam membaca berbagai jenis partisi.
Permasalahan tipe hardisk dan skema partisi juga berpengaruh. Terdapat tiga faktor utama yang menyebabkan hardisk tidak terbaca partisinya:
- Boot UEFI yang aktif
- Hardisk Dynamic (perlu diubah ke Basic)
- Hardisk tipe MBR (perlu diubah ke GPT untuk UEFI)
Perlu diperhatikan bahwa sisa-sisa GPT signature di MBR disk juga dapat menyebabkan partisi tidak terbaca. Hal ini biasanya terjadi karena sistem operasi yang pernah diinstal sebelumnya menggunakan Basic GPT disk.
Penyebab lain adalah partisi mungkin disembunyikan atau berisi sistem berkas yang tidak valid/rusak (seperti RAW). Partisi yang hilang atau terhapus juga bisa menjadi alasan mengapa partisi tidak terdeteksi.
Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah perbedaan struktur direktori antara Linux dan Windows. Di Linux, semua file dan direktori ditempatkan dalam struktur mirip pohon dengan direktori teratas disebut root (/), sementara di Windows menggunakan C:</citation>. Linux juga tidak menggunakan huruf drive seperti Windows, sehingga dari nama path saja tidak dapat diketahui apakah itu partisi, drive, atau direktori biasa.
Dengan memahami berbagai penyebab ini, kita dapat melangkah ke solusi yang tepat. Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas langkah-langkah konkret untuk mengatasi masalah partisi hardisk tidak terbaca di Linux.
Langkah-Langkah Mengatasi Partisi Hardisk Tidak Terbaca
Metode pertama adalah menghapus sisa-sisa GPT signature di MBR disk. Sisa GPT signature sering muncul karena sistem operasi yang pernah diinstal sebelumnya menggunakan Basic GPT disk. Berikut langkah-langkahnya:
- Buka terminal dengan menekan Ctrl + Alt + T
- Ketikkan perintah sudo fixparts /dev/sda (ganti sda dengan nama disk yang bermasalah)
- Ketika muncul pemberitahuan tentang sisa GPT signatures, ketik "Y" untuk menghapusnya
- Ketik "p" untuk melihat partisi yang kini telah dapat dibaca Linux
- Ketik "q" untuk keluar dari MBR command
- Ketik "exit" untuk keluar dari terminal
Metode kedua adalah mematikan fitur Fast Startup di Windows, terutama pada kasus dual boot. Meskipun fitur ini membuat komputer booting lebih cepat, sayangnya hal ini membuat partisi NTFS tidak dapat diakses dari Linux. Langkahnya:
- Buka Control Panel di Windows
- Pilih Power Options > Choose what the power buttons do
- Klik Change settings that are currently unavailable
- Hilangkan centang pada Turn on fast startup (recommended)
- Klik Save changes dan restart komputer
Untuk pengguna yang lebih mahir, metode lain adalah menggunakan gdisk untuk menghapus data GPT sepenuhnya. Ketikkan sudo apt-get install gdisk untuk menginstal, lalu gunakan perintah sudo gdisk /dev/sdX (ganti X dengan huruf disk). Pilih opsi "x" untuk mode expert, kemudian "z" untuk menghapus tabel GPT.
Alternatif lainnya adalah menggunakan fdisk atau cfdisk untuk memeriksa dan membuat partisi baru. Perintah sudo fdisk -l akan menampilkan semua partisi yang tersedia, sedangkan sudo cfdisk /dev/sdb memungkinkan untuk membuat partisi baru dengan antarmuka yang lebih mudah dipahami.
Verifikasi dan Pemulihan Data
- Penghapusan partisi secara tidak sengaja
- Konfigurasi yang salah saat instalasi dual-boot
- Install ulang atau upgrade sistem operasi
- Install TestDisk melalui repository dengan perintah sudo apt install testdisk
- Jalankan dengan hak root: sudo testdisk
- Pilih untuk membuat log file baru
- Pilih hardisk yang bermasalah
- Pilih tipe tabel partisi (umumnya Intel untuk Windows)
- Pilih menu Analyse lalu Enter
- Gunakan Quick Search untuk mencari partisi
- Untuk pencarian lebih mendalam, gunakan Deeper Search
- Partisi yang ditemukan akan ditampilkan dengan teks hijau
- Pilih Write dan konfirmasi dengan "Y" untuk mengembalikan struktur partisi