Cara Ampuh Menghilangkan Malware di PC atau Laptop
Kumaha Tech - Malware adalah berbagai jenis perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk mengganggu, merusak, atau mendapatkan akses tidak sah ke sistem komputer kita. Ketika malware menginfeksi perangkat, kita sering mengalami komputer yang melambat, munculnya iklan pop-up yang tidak diinginkan, atau bahkan crash yang sering terjadi.
Ternyata, ransomware—salah satu jenis malware—dapat mengenkripsi data pribadi dan meminta tebusan untuk membebaskannya. Ini menunjukkan betapa seriusnya ancaman malware. Selain itu, malware dapat masuk melalui berbagai cara, terutama melalui koneksi internet. Karena itu, cara mengatasi malware perlu dilakukan segera setelah kita melihat tanda-tanda infeksi.
Dalam artikel ini, Kumaha Tech akan menjelaskan cara menghilangkan malware dari Windows 10 menggunakan alat bawaan seperti Windows Defender, serta cara mencegah malware agar tidak menginfeksi sistem kita kembali di masa depan.
Apa Itu Malware dan Mengapa Berbahaya?
Malware merupakan ancaman digital yang terus berkembang dan semakin canggih. Mari kita bahas lebih dalam tentang apa itu malware dan mengapa sangat berbahaya bagi sistem Windows 10 kita.
Malware berasal dari kata "malicious software" yaitu perangkat lunak yang sengaja dirancang untuk merusak, mencuri data, atau mengakses sistem komputer tanpa izin pemiliknya. Berbeda dengan virus yang hanya salah satu jenisnya, malware adalah istilah payung untuk semua jenis program berbahaya yang menyerang komputer.
Berikut adalah jenis-jenis malware yang paling umum:
- Virus: Program yang melekat pada file lain dan menyebar saat file tersebut dibuka atau dijalankan. Virus dapat merusak data, memformat ulang harddisk, atau bahkan mematikan sistem sepenuhnya.
- Worm: Berbeda dengan virus, worm dapat mereplikasi dan menyebar sendiri tanpa bantuan manusia melalui jaringan komputer.
- Trojan Horse: Menyamar sebagai program normal yang tidak berbahaya untuk menipu pengguna. Setelah terinstal, trojan memberi akses kepada penyerang untuk mencuri data atau menginstal lebih banyak malware.
- Ransomware: Jenis malware yang mengenkripsi data dan meminta tebusan untuk mendekripsinya. Jika tebusan tidak dibayar, data bisa tetap terkunci atau bahkan dihapus.
- Spyware: Dirancang untuk memata-matai aktivitas pengguna dan mengumpulkan informasi pribadi tanpa izin.
- Adware: Menampilkan iklan berlebihan yang mengganggu pengalaman pengguna dan sering memperlambat sistem.
- Rootkit: Dirancang untuk menyembunyikan keberadaannya dari pengguna dan sistem keamanan, memberikan akses administrator kepada penyerang.
Dampak Malware Terhadap Sistem Windows 10
Dampak malware terhadap sistem Windows 10 sangat beragam dan seringkali merugikan. Pertama, malware dapat menyebabkan penurunan kinerja komputer secara signifikan. Sistem operasi yang terinfeksi akan mengalami kelambatan, crash yang sering terjadi, dan bahkan pembekuan tanpa alasan yang jelas.
Selanjutnya, malware dapat menonaktifkan fitur keamanan Windows 10 seperti Windows Defender dan Firewall, membuat sistem semakin rentan terhadap serangan lainnya. Beberapa jenis malware bahkan dirancang khusus untuk menghindari deteksi oleh sistem keamanan konvensional.
Selain itu, malware dapat mencuri data pribadi dan informasi sensitif seperti kata sandi, data perbankan, dan riwayat browsing. Dalam kasus yang lebih parah, ransomware dapat mengenkripsi seluruh data pengguna dan meminta tebusan untuk mendapatkan kembali akses ke data tersebut.
Khusus untuk Windows 10, malware sering memanfaatkan kelemahan sistem yang belum diperbarui. Oleh karena itu, penting untuk selalu memperbarui sistem secara teratur. Microsoft OneDrive di Windows 10 sebenarnya memiliki perlindungan bawaan terhadap serangan Ransomware, namun ini tidak cukup jika pengguna tidak waspada.
Tanda-Tanda Windows 10 Terinfeksi Malware
Performa Laptop Melambat Tanpa Sebab
Perhatikan jika komputer Windows 10 Anda tiba-tiba menjadi lambat tanpa alasan yang jelas. Malware sering menggunakan sumber daya sistem seperti RAM dan prosesor untuk menjalankan proses berbahaya di latar belakang. Akibatnya, kinerja laptop menurun secara signifikan. Hal ini terlihat dari waktu booting yang lebih lama atau aplikasi yang membutuhkan waktu lebih lama untuk dibuka.
Untuk memastikan apakah malware menjadi penyebabnya, periksa Task Manager (tekan CTRL + Shift + Esc) dan lihat tab Performance. Jika ada aplikasi tidak dikenal yang menggunakan banyak resource, kemungkinan besar itu adalah malware yang terpasang tanpa sepengetahuan Anda.
Muncul Iklan Pop-up Saat Browsing
Salah satu tanda paling jelas adanya malware adalah munculnya iklan pop-up yang tidak diinginkan. Adware, salah satu jenis malware, dirancang khusus untuk menampilkan iklan secara paksa. Iklan-iklan ini bisa muncul bahkan saat Anda tidak membuka browser atau saat sedang offline.
Selain mengganggu, iklan pop-up dari malware biasanya tidak dapat ditutup dengan mudah dan sering mengarahkan ke situs berbahaya lainnya. Jika Anda mengalami hal ini, komputer Anda kemungkinan besar telah terinfeksi adware.
Antivirus Tidak Bisa Dijalankan
Beberapa jenis malware sangat canggih hingga dapat menonaktifkan program keamanan di komputer Anda. Jika antivirus tiba-tiba tidak dapat dijalankan, berhenti bekerja, atau tidak dapat diupdate, ini merupakan tanda bahaya yang jelas. Malware sengaja menonaktifkan sistem keamanan untuk menghindari deteksi dan penghapusan.
Bahkan, malware tertentu juga dapat mencegah komputer menginstal perangkat lunak atau pembaruan antivirus baru, membuat sistem Anda semakin rentan terhadap serangan lanjutan.
Perubahan Aneh Pada Browser
Browser hijacking adalah tanda lain infeksi malware yang sering terjadi. Gejala ini meliputi:
- Halaman beranda browser yang berubah tanpa izin Anda
- Mesin pencari default yang diganti
- Munculnya toolbar atau ekstensi yang tidak dikenal
- Pengalihan otomatis ke situs tertentu yang tidak diminta
- Pengalaman browsing yang terganggu dan tidak efisien
Jika menemukan perubahan ini pada browser Chrome, Firefox, atau Edge di Windows 10 Anda, segera ambil tindakan untuk menghapus malware tersebut sebelum menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada sistem atau pencurian data pribadi Anda.
Langkah Menghapus Malware Tanpa Software Berbayar
Setelah mendeteksi keberadaan malware di perangkat, langkah berikutnya adalah melakukan pembersihan. Berikut lima langkah efektif untuk menghapus malware di Windows 10 tanpa perlu aplikasi berbayar.
Putuskan Koneksi Internet
Langkah pertama yang wajib dilakukan adalah memutus koneksi internet dari komputer yang terinfeksi. Malware sering menggunakan koneksi internet untuk menyebar atau mengirim data pribadi ke server eksternal. Cara memutuskan koneksi:
Klik kanan ikon jaringan di taskbar
- Pilih "Open Network & Internet settings"
- Klik "Ubah pengaturan adaptor"
- Klik kanan koneksi yang aktif dan pilih "Disable"
Masuk ke Safe Mode Windows 10
- Restart komputer Windows 10
- Pada layar login, tekan tombol "Shift" sambil klik ikon Power, lalu pilih "Restart"
- Pilih "Pemecahan Masalah" > "Opsi lanjutan" > "Pengaturan Startup" > "Mulai Ulang"
- Setelah restart, tekan F4 untuk Safe Mode standar
Hapus Temporary File dengan Disk Cleanup
- Ketik "Disk Cleanup" di kotak pencarian Windows
- Pilih drive yang ingin dibersihkan (biasanya C:)
- Centang "Temporary files" dan "System temporary files"
- Klik "OK" untuk menghapus file-file tersebut
Gunakan Windows Defender Offline Scan
- Buka "Windows Security" melalui Start menu
- Pilih "Virus & threat protection"
- Di bagian "Current threats", klik "Scan options"
- Pilih "Microsoft Defender Offline Scan"
- Klik "Scan now" – komputer akan restart untuk melakukan pemindaian selama sekitar 15 menit
Reset browser ke pengaturan awal
- Untuk Chrome: Buka Settings > Advanced > Reset and clean up > Restore settings to their original defaults
- Untuk Firefox: Buka menu Help > Troubleshooting Information > Refresh Firefox
- Untuk Edge: Buka Settings > Reset settings > Restore settings to their default values
- Dengan mengikuti kelima langkah tersebut secara berurutan, kemungkinan besar malware akan terhapus dari sistem Windows 10 Anda tanpa perlu menggunakan software berbayar.
Cara Mencegah Malware Masuk Kembali
Selalu Update Windows dan Aplikasi
- Klik Start Menu → Settings → Update & Security → Windows Update
- Klik Check for updates
Hindari Mengunduh Dari Sumber Tidak Resmi
- Mencuri data sensitif
- Mengakses kontak dan lokasi
- Mengendalikan perangkat Anda
- Menyebabkan munculnya iklan yang mengganggu
- Gunakan password yang kuat dan unik
- Gunakan minimal 12 karakter
- Kombinasikan huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol
- Hindari informasi pribadi seperti nama atau tanggal lahir
- Jangan gunakan password yang sama untuk beberapa akun
- Perbarui password secara berkala (setiap 2-3 bulan)
Aktifkan Proteksi Real-time di Windows Security
- Buka Windows Security dari Start menu
- Pilih Virus & threat protection
- Klik Manage settings di bawah Virus & threat protection settings
- Aktifkan fitur Real-time protection dan Cloud-delivered protection
Post a Comment