Pengertian MikroTik serta Fungsinya
Fungsi MikroTik sangat beragam, mulai dari pengelolaan jaringan IP, pembuatan hotspot, hingga sistem firewall yang tangguh. Pengertian MikroTik tidak lengkap tanpa membahas dua tipe utamanya: RouterOS (sistem operasi berbasis UNIX) dan RouterBoard (perangkat keras yang dikembangkan MikroTik). Dengan ukuran kecil dan harga terjangkau sekitar 600-800 ribu rupiah, kegunaan MikroTik menjadi solusi praktis untuk administrator jaringan.
Dalam artikel ini, Kumaha Tech akan membahas secara mendalam apa itu MikroTik, sejarah singkatnya, serta berbagai fungsi pentingnya seperti sistem otentikasi untuk memblokir situs terlarang, pembuatan PPPoE server, fitur monitoring jaringan, pengelolaan bandwidth, dan kemampuannya dalam mengamankan jaringan dengan berbagai protokol keamanan termasuk NTP, SNMP, PPTP, dan PPoE.
Pengertian Mikrotik dan Perbedaannya dengan Router
Mikrotik Sebagai Sistem Operasi Berbasis Linux
MikroTik RouterOS merupakan sistem operasi berbasis Linux yang didesain khusus sebagai network router. Sistem ini menggunakan Linux sebagai fondasi utamanya, yang memungkinkan pengguna memanfaatkan komputer standar sebagai router jaringan yang tangguh. Keunggulan utama MikroTik adalah kemampuannya mengelola berbagai fungsi jaringan seperti routing, firewall, bandwidth management, dan wireless access point dalam satu sistem terpadu.
Berbeda dengan sistem operasi umum, RouterOS dirancang dengan fokus pada fungsi networking. Sistem ini bisa diinstal pada PC berbasis Intel atau AMD untuk mengubahnya menjadi alat pengelola jaringan yang lengkap. MikroTik RouterOS mampu menjalankan beberapa fungsi sekaligus seperti bridge, firewall, pengaturan bandwidth, dan berbagai fungsi networking lainnya.
Perbedaan Mikrotik (Software) dan Router (Hardware)
Sementara itu, penting untuk memahami perbedaan mendasar antara MikroTik dan router. MikroTik adalah perangkat lunak (software), sedangkan router adalah perangkat keras (hardware). Router berfungsi sebagai perangkat fisik yang menghubungkan dua jaringan atau lebih, sementara MikroTik adalah sistem operasi yang mengatur cara kerja router tersebut.
Router konvensional biasanya memiliki fungsi terbatas seperti NAT, DHCP, dan wireless access point sederhana. Namun, MikroTik menawarkan fungsionalitas yang jauh lebih luas, termasuk:
- Routing lanjutan dan manajemen bandwidth kompleks
- VPN server dan fitur keamanan tingkat lanjut
- Tingkat kustomisasi yang sangat tinggi
- Kemampuan menangani jaringan besar dengan ribuan pengguna
Sejarah Singkat Mikrotik dari Latvia
MikroTik didirikan sebagai perusahaan kecil di Latvia oleh John Trully dan Arnis Riekstins. Awalnya pada tahun 1996, mereka memulai dengan mengembangkan sistem operasi Linux dan MS DOS yang dikombinasikan dengan teknologi wireless LAN (WLAN) Aeronet berkecepatan hingga 2 Mbps di Moldova.
Setelah kembali ke Latvia, mereka mulai melayani lima pelanggan pertama dan memiliki visi untuk menciptakan perangkat lunak router yang handal untuk disebarkan ke seluruh dunia. Versi Linux yang pertama digunakan oleh pendiri MikroTik adalah Linux Kernel 2.2, yang kemudian dikembangkan lebih lanjut dengan bantuan 5-15 orang staf Research and Development.
Prinsip dasar MikroTik bukan hanya membuat Wireless Internet Service Provider (WISP), tetapi mengembangkan program router yang dapat dijalankan di seluruh dunia. Fokus ini telah mengantarkan MikroTik menjadi pemain dominan dalam teknologi routing, khususnya di negara-negara berkembang.
Fungsi Utama Mikrotik dalam Jaringan Komputer
Keunggulan MikroTik terletak pada beragamnya fungsi utama yang dapat diterapkan dalam pengelolaan jaringan komputer. Dengan fitur yang lengkap, MikroTik menjadi pilihan populer bagi administrator jaringan untuk mengoptimalkan koneksi internet maupun jaringan lokal.
Konfigurasi LAN dengan Mikrotik RouterOS
MikroTik RouterOS memungkinkan pengguna mengonfigurasi Local Area Network (LAN) dengan mudah. Proses konfigurasi dimulai dengan pemberian alamat IP untuk jaringan lokal. Setelah itu, administrator dapat membuat DHCP Server yang akan memberikan IP otomatis kepada setiap perangkat yang terhubung ke jaringan. DHCP Server MikroTik menyediakan beberapa parameter penting seperti Network Address, Gateway, IP Pool, dan DNS Servers. Dengan fitur ini, pengguna tidak perlu melakukan pengaturan IP secara manual pada setiap perangkat.
Pembuatan Server PPPoE untuk Autentikasi Pengguna
Point-to-Point Protocol over Ethernet (PPPoE) merupakan protokol yang menghubungkan dua perangkat jaringan melalui koneksi point-to-point via Ethernet. MikroTik memungkinkan pembuatan server PPPoE yang mengharuskan pengguna melakukan autentikasi dengan username dan password. Fitur ini umumnya digunakan oleh ISP dan pengelola jaringan RT/RW Net. Langkah pembuatan server PPPoE meliputi penentuan interface, pembuatan IP Pool, pengaturan profil PPP, dan pembuatan user secrets untuk autentikasi.
Pengelolaan Bandwidth dan Pemisahan Traffic
Salah satu fungsi terpenting MikroTik adalah manajemen bandwidth yang memungkinkan administrator mengatur alokasi kecepatan internet untuk setiap pengguna. Dengan fitur Simple Queue, administrator dapat membatasi bandwidth berdasarkan alamat IP atau kelompok pengguna tertentu. MikroTik juga mendukung pemisahan traffic lokal dan internasional, sehingga pengguna tetap dapat mengakses jaringan lokal dengan cepat meskipun koneksi internet sedang sibuk.
Firewall dan Pemblokiran Situs Terlarang
MikroTik dilengkapi fitur firewall yang dapat membatasi akses masuk router, keluar router, atau yang hanya melewati router. Administrator dapat membuat filter untuk menentukan situs mana yang boleh diakses dan mana yang diblokir. Pemblokiran dapat dilakukan dengan menggunakan firewall filter tanpa perlu mengaktifkan proxy. Situs HTTPS pun dapat diblokir menggunakan fitur TLS-HOST yang tersedia pada RouterOS versi 6.41 ke atas.
Fungsi Hotspot untuk Jaringan Publik
Fitur hotspot MikroTik merupakan sistem autentikasi yang mengharuskan pengguna memasukkan username dan password untuk mengakses internet. Fitur ini sangat berguna untuk area publik seperti kafe, hotel, dan sekolah. Hotspot MikroTik sebenarnya merupakan gabungan dari fungsi proxy, firewall, DNS, dan DHCP. Administrator dapat membuat halaman login yang menarik, mengatur batasan waktu penggunaan, serta melakukan monitoring terhadap pengguna yang aktif.
Manfaat Mikrotik untuk Pengelolaan Jaringan
Dalam praktiknya, perangkat MikroTik memberikan beragam manfaat nyata bagi administrator jaringan untuk mengelola infrastruktur jaringan secara efisien. Kemampuan perangkat ini telah terbukti menjadi solusi handal untuk berbagai kebutuhan jaringan.
Sebagai Internet Gateway untuk LAN
MikroTik berfungsi sebagai jalan keluar (gateway) bagi jaringan lokal untuk mengakses internet. Ketika diimplementasikan sebagai gateway, MikroTik menghubungkan seluruh perangkat dalam jaringan lokal ke internet melalui satu titik akses yang terkontrol. Untuk mengkonfigurasi gateway, administrator perlu mengatur alamat IP pada interface, DNS server (biasanya 8.8.8.8 dan 8.8.4.4), kemudian menambahkan rute default dan mengaktifkan Network Address Translation (NAT). Dengan demikian, semua perangkat di jaringan lokal dapat mengakses internet melalui router MikroTik meskipun hanya memiliki satu alamat IP publik.
Routing Antar Jaringan Lokal dan Global
MikroTik menawarkan kemampuan routing yang memungkinkan interkoneksi antara jaringan lokal dan global. Salah satu manfaat utamanya adalah membangun koneksi antar kantor pusat dan cabang yang berbeda kota tanpa perlu infrastruktur fisik yang mahal. Ini dapat dilakukan melalui teknologi tunneling seperti EoIP (Ethernet over IP) atau IPIP tunnel yang berjalan di atas koneksi TCP/IP. Selain itu, MikroTik memungkinkan konfigurasi VPN (PPTP, SSTP, L2TP, OVPN, IPSEC) untuk menghubungkan beberapa lokasi yang jauh secara aman melalui internet.
Sebagai Access Point untuk Jaringan WiFi
MikroTik dapat dikonfigurasi sebagai Access Point (AP) untuk menyediakan jaringan WiFi bagi pengguna. Untuk mengaktifkan fungsi ini, administrator perlu mengaktifkan interface wireless, mengatur mode ke ap-bridge, memberikan nama SSID yang diinginkan, dan mengamankannya dengan WPA2. Konfigurasi dasar lainnya meliputi pemberian alamat IP pada interface wireless, penyiapan DHCP server, serta pengaktifan NAT agar pengguna wireless dapat mengakses internet. MikroTik juga dapat digunakan untuk koneksi point-to-point antar gedung menggunakan perangkat seperti SXTG-2HnD.
Monitoring dan Kontrol Lalu Lintas Data
Fitur monitoring pada MikroTik memungkinkan administrator memantau dan menganalisis lalu lintas jaringan secara real-time. Salah satu fitur andalan adalah Torch pada Winbox yang dapat memperlihatkan lalu lintas yang sedang berjalan, termasuk alamat IP, protokol, port, dan penggunaan bandwidth. Administrator juga dapat menerapkan Traffic Monitor untuk memantau traffic di sebuah interface dan mengeksekusi script otomatis ketika traffic mencapai ambang batas tertentu. Fitur ini sangat membantu untuk mengoptimalkan kinerja jaringan, mendiagnosis masalah koneksi, dan memastikan distribusi bandwidth yang efisien.
Jenis-Jenis Mikrotik dan Kegunaannya
Berbagai jenis perangkat MikroTik hadir dengan keunggulan dan spesifikasi yang disesuaikan untuk kebutuhan jaringan yang berbeda-beda. Setiap tipe memiliki karakteristik unik yang membuatnya cocok untuk skenario implementasi tertentu.
RouterOS: Sistem Operasi Berbasis UNIX
RouterOS merupakan sistem operasi berbasis UNIX yang menjadi inti dari ekosistem MikroTik. Dengan RouterOS, komputer biasa dapat berfungsi sebagai router yang tangguh dengan berbagai fitur seperti routing, bridging, firewall, proxy server, dan hotspot. Keunggulan RouterOS adalah kemampuannya mengubah komputer standar menjadi router jaringan yang lengkap tanpa memerlukan perangkat khusus. Sistem operasi ini relatif ringan sehingga tidak membutuhkan spesifikasi komputer yang tinggi untuk menjalankannya.
RouterBoard: Perangkat keras dengan RouterOS
Berbeda dengan RouterOS yang berbentuk perangkat lunak, RouterBoard adalah hardware yang dikembangkan khusus oleh MikroTik dan sudah terinstal RouterOS di dalamnya. RouterBoard memiliki ukuran kompak dan hemat daya, hanya membutuhkan sekitar 2,5 watt. Dengan harga sekitar 600-800 ribu rupiah, RouterBoard menjadi solusi ekonomis untuk implementasi jaringan. Perangkat ini terdiri dari prosesor, ROM, RAM, dan flash memory yang sudah terkonfigurasi dengan baik.
Cloud Hosted Router (CHR) untuk Virtualisasi
Cloud Hosted Router (CHR) adalah versi RouterOS yang didesain untuk dijalankan sebagai mesin virtual. CHR mendukung arsitektur x86 64-bit dan dapat digunakan pada hypervisor populer seperti VMWare, Hyper-V, VirtualBox, dan KVM. Terdapat empat tingkat lisensi CHR:
- Free: Kecepatan maksimal 1Mbit (gratis)
- P1: Kecepatan maksimal 1Gbit (45 USD)
- P10: Kecepatan maksimal 10Gbit (95 USD)
- P-unlimited: Tanpa batasan kecepatan (250 USD)
SXT dan Wireless Wire untuk Koneksi Outdoor
SXT adalah perangkat wireless outdoor MikroTik yang digunakan untuk solusi koneksi point-to-point atau point-to-multipoint. Produk SXT seperti SXT LTE mendukung koneksi seluler dengan dukungan SIM card, memungkinkan koneksi internet di lokasi remote tanpa infrastruktur kabel. Sementara itu, Wireless Wire dirancang khusus untuk menghubungkan dua lokasi dengan kecepatan tinggi melalui jaringan nirkabel. Solusi ini ideal untuk menghubungkan gedung yang terpisah tanpa perlu instalasi kabel fisik, dengan kecepatan transfer data tinggi dan latensi rendah yang cocok untuk aplikasi streaming video atau VoIP.
Kesimpulan
Dengan demikian, MikroTik telah membuktikan dirinya sebagai solusi jaringan yang sangat fleksibel dan andal. Mulai dari sejarah sederhananya di Latvia hingga perkembangannya menjadi sistem yang digunakan di seluruh dunia, MikroTik terus menghadirkan inovasi dalam pengelolaan jaringan komputer.
Sebagaimana telah dibahas, MikroTik bukan sekadar router biasa, melainkan sistem operasi berbasis Linux yang dapat mengubah komputer standar menjadi router jaringan yang tangguh. Kegunaan utamanya meliputi konfigurasi LAN, pembuatan server PPPoE, pengelolaan bandwidth, implementasi firewall, dan penyediaan hotspot yang dapat disesuaikan.
Selain itu, MikroTik menawarkan berbagai manfaat praktis seperti kemampuannya berfungsi sebagai internet gateway, melakukan routing antar jaringan, menjadi access point untuk WiFi, serta memonitor dan mengontrol lalu lintas data secara efisien. Semua fitur ini dapat diakses melalui beberapa jenis perangkat MikroTik, baik melalui RouterOS, RouterBoard, Cloud Hosted Router (CHR), maupun perangkat outdoor seperti SXT.
Oleh karena itu, bagi para administrator jaringan, memahami MikroTik merupakan keterampilan yang sangat berharga. Meskipun harganya terjangkau, kemampuan MikroTik dalam mengelola jaringan tidak bisa diremehkan. Pada akhirnya, kehadiran MikroTik telah mengubah cara kita membangun dan mengelola infrastruktur jaringan, menjadikannya lebih efisien, aman, dan mudah dikontrol.
Post a Comment